Nats:(Mat. 26:14-16)
Sejak zaman dulu namanya transaksional sudah biasa dilakukan. Kini pun sama. Jika ada kesepakatan dan saling menguntungkan maka kedua belah pihak segera mengeksekusinya. Sebelum lebih jauh ada baiknya memahami apa itu transaksional. Transaksional adalah sesuatu yang dihubungkan dengan transaksi dengan melibatkan pertukaran sesuatu atau memperoleh sesuatu antara dua belah pihak. Jika dikaitkan dengan bisnis berarti mengacu kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelian, penjualan atau pertukaran lainnya. Ternyata dikaitkan dengan nats diatas pelaku transaksional adalah Yudas Iskariot dengan para imam kepala( Mat. 26:15).
Yudas Iskariot diam-diam menemui imam-imam kepala (ay.14). ia mengajukan menawaran (ay.15). Ia mendapatkan apa yang diinginkan dengan dibayar tiga puluh uang perak (ay.15). Yudas Iskariot mulai mencari dan waktu yang tepat untuk merealisasikan apa yang sudah disepakati (ay.16). Sementara para imam kepala dengan tangan terbuka menyambut penawaran. Mereka tidak menawar lagi langsung membayar. Mereka juga tidak terburu-buru menunggu waktu yang tepat sehingga semua berjalan lancar. Transaksi terpenuhi di taman Getsemani dengan di tangkapnya Yesus Kristus (Mat.26:47-57).
Bukankah banyak orang melakukan transaksional yang tidak benar? Demi untuk kepentingan sendiri sanggup berkhianat. Demi mendapatkan laba yang besar, apapun diterobos dan dikorbankan. Lihat Yudas Iskariot sudah sejak lama bersama Yesus. Bahkan dia orang yang dipercaya sebagai bendahara kumpulan para murid. Namun kebersamaan, kepercayaan tidak sanggup membuat dirinya berubah ke arah yang baik. Akibat tindakannya ia harus membayar mahal dengan mati sia-sia (Kis.1:18). lihat orang-orang yang bertaransaksional ditempat yang gelap selalu tidak menjadi berkat bahkan menjadi pesakitan.
Umat Tuhan hendaknya berhati-hati dalam banyak hal. Jangan sampai mengorbankan iman dan integritas demi memenuhi ambisi yang ada. Orang tidak tahu tetapi Tuhan yang tahu. Termasuk dalam dunia pelayanan. Sudah berapa banyak orang yang karena memenuhi ambisi pribadi terpikat dan terjerat dalam kesulitan yang besar bahkan penuh kesia-siaan.