Nats:(Luk.2:1-7)
Hidup ini banyak letupannya. Letupan itu tidak terduga. Tidak dapat diprediksi. Termasuk untuk orang yang sudah percaya kepada Tuhan. Suka atau tidak suka harus suka. Mau atau tidak mau harus mau. Kali ini kita belajar dari realita kehidupan Yusuf dan Maria. Mereka harus mengalami dan menjalani kehidupan di luar sekenario yang ada.
Pertama-tama Yusuf dan Maria sama seperti keluarga pada umumnya harus mengikuti kebijakan pemerintah(ay.1-3). Pemerintahan kekaisaran Romawi era Agustus membuat kebijakan sensus penduduk. Maka setiap orang wajib kembali ke daerah asal. Yusuf karena keturunan raja Daud harus kembali ke Yerusalem. Bukan hanya Yusuf dan Maria tetapi setiap orang. Di sini Yususf dan Maria menunjukkan warga negara yang baik.
Kedua Yusuf dan Maria mengalami kehidupan yang tidak mudah (ay.5-7). Ketidakmudahan itu dimana Yusuf dan Maria harus menempuh perjalanan lebih dari seratus kilo meter (110-150 km). Jaman itu alat transportasi hanya ada binatang( Keledai dan Onta). biasanya orang sampai ke lokasi memerlukan waktu empat hingga tujuh hari. Sepertinya Yusuf dan Maria melampaui atas waktu. Mereka kalah cepat, kalah uang sehingga tidak mendapatkan tempat penginapan yang layak.
Ketiga Yusuf dan Maria harus menerima kenyataan kehidupan yang tidak mudah (ay.7). Mereka menindiami kandang binatang dan harus melahirkan di kandang tersebut. Tempat yang sangat -sangat sederhana. Sekalipun bersih dan nyaman di tinggali namanya untuk bersalin bukan disitu tematnya. Anak pertama lagi. Apa boleh buat. Itulah realita kehidupan. Yang terpenting tetap berada di rel-Nya Tuhan.
Kurang apa Yusuf dan Maria. Mereka orang yang dikarunia Tuhan untuk mlahirkan, merawat dan membesarkan Yesus Kristus. Tapi realita kehidupan yang dijalani tidak mudah. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan jalani kehidupan yang ada. Nikmati dan syukuri.