Nats:Wahyu 3:14-2
Tuhan Yesus sebelum membongkar apa yang ada dalam diri jemaat di Laodikia, kembali menunjukkan identitas-Nya. Tuhan sebagai pemilik gereja senatiasa memberi tahu kepada jemaat di Laodikia sebagaimana dengan perkenalan diri-Nya kepada jemaat Sebelumnya. Bahwa Tuhan adalah Firman dari Amin, saksi yang setia, benar yang permulaan dari segala yang ada (ay.14-15).
Setelah Tuhan memunjukkan siapa Diri-Nya, Tuhan pun membuka kartu dari jemaat di Laodikia. Bahwa mereka dalam percaya kepada Tuhan ternyata suam-suam kuku(ay.15-16). tidak serius bagaiamana seharusnya hidup berkenan kepada Tuhan. Dibilang jemaat bukan, kalau dibilang bukan jemaat tetapi mereka adalah jemaat. Jemaat yang demikian tidak Tuhan inginkan. Maka disituasi jemaat yang demikian Tuhan bertindak.
Tindakan Tuhan adalah memperingatkan jemaat Laodikia bahwa mereka akan tertolak dengan sendirinya di hadirat Tuhan(ay.16). Herannya jemaat Laodikia tidak menyadari dosanya tersebut (ay.17). Apabila diperingatkan tidak mau bertobat juga maka Tuhan akan turun tangan mendisiplinkan dengan cara Tuhan (ay.18-19). Pendisiplinan itu dikarena Tuhan mengasihi mereka.
Tidaklah mengherankan Tuhan menghendaki adanya keterbukaan alias penerimaan kepada segala nasehat Tuhan. Hanya melalui keterbukaan dan penerimaan maka Tuhan akan hadir ditengah kehidupan jemaat(ay. 20). Tuhan tidak pernah memaksa. Ia mau adanya kesadaran dari jemaat untuk mengalami Tuhan atas kehidupan ini. Dari semua peringatan dan adanya penerimaan jemaat kepada Nasehat dan pendisiplinan dari Tuhan, maka Tuhan akan memberikan penghargaan dengan memerintah bersama-Nya pada masa mendatang (ay.21).Berharap banyak kiranya gereja masa kini benar-benar menyadari dosanya. Mau diingatkan dan siap menerima pendisiplinan dari Tuhan. Hanya jemaat yang demikian yang akan diberikan tempat terhormat untuk memerintah pada masa mendatang.