Nats:Ibr. 10:19-29
Untuk mengenali sesuatu apakah itu benda, tempat, kegiatan dan apa yang dihasilkan
ditentukan dengan ciri-ciri yang menyertainya. Jika cirinya tidak memenuhi standar berarti itu bukan yang diharapkan. Tanpa terkecuali berlaku juga dalam ibadah orang Kristen.
Ibadah yang dilakukan secara terjadwal belum tentu memenuhi standar yang berlaku. Ada banyak orang melakukan ibadah tetapi jauh dari standar. Apakah karena tidak memiliki pengetahuan atau mungkin juga sengaja menurunkan standar yang ada.
Kitab Ibrani mengingatkan semua jemaat untuk melakukan ibadah. Ibadah yang dilakukan harus sesuai standar yang berlaku. Tidak saja pada masa lalu saja tetapi sekarang. Disini ditempat biasa melukan ibadah. Apa yang diungkap dalam kitab Ibrani ini menjadi bahan untuk koreksi diri sehingga ibadah yang dilakukan tidak menjadi sia-sia.
Ciri pertama jika yang beribadah itu menjadikan Yesus Kristus sebagai jaminan dalam ibadah yang benar(ay. 19-21). setiap yang beribadah sudah memahami dirinya dilayakan dalam beribadah karena Yesus telah mencurahkan darah-Nya. Yesus Kristus telah membuka jalan yang baru. Yesus Kristus adalah pemimpin dalam ibadah yang dilakukan.
Ciri kedua jika yang beribadah memahami bahwa Ibadah adalah menghadap Tuhan (ay.22). Beribadah harus dipahami sedang menghadap Tuhan. Jika demikian tidak akan ada yang namanya bercanda, main-main termasuk main Hp.
Ciri ketiga jika yang beribadah memenuhi persyaratan sebagai ibadah yang benar (ay.22). bagian ini meliputi hati yang tulus, keyakinan yang teguh bahwa dirinya sudah disucikan. Syarat ini sangat penting
Ciri keempat jika yang beribadah saling memperhatikan (ay.23-25).bagian ini adalah aplikasi dari ibadah itu sendiri. Ada tanggungjawab kepada sesama Kristen. Jika perhatian ini mewarnai kehidupan ini adalah bagian dari ibadah yang benar. Untuk itu mari lakukan ibadah yang benar dari waktu ke waktu