Nats:(Markus 16: 9-16)
Pernahkah berpengalaman saat anda memberi tahu kepada seseorang, tetapi seseorang itu tidak mau tahu? Saya pernah berpengalaman akan hal itu. Bukan sekali tetapi beberapa kali. Pernah sekali waktu pintu putup kaca yang terbuat dari besi macet dan ada aliran listriknya. Selesai ibadah saya dipanggil dan ditanya alasan saya tidak membuka penutup kaca tersebut. Maklum waktu itu saya tinggal di gereja. Saya jelaskan bahwa penutupnya macet dan ada aliran listriknya. Dua orang yang menyai saya tidak percaya. Lalu mereka membawa besi pengait yang biasa digunakan. Saat salah seorang menariknya langsung ke setrum. Baru mereka percaya. Tetapi dalam hati saya “ rasain abis tidak mau percaya”.
Demikian juga dengan pengalaman yang dialami oleh para murid. Maria Magdalena sudah menjadi saksi atas peritiwa kebangkitan Yesus. Fakta sudah dipegangnya. Saat ia berbagi ceritera. Ceriteranya di tolak mentah-mentah. Saat dua orang yang awalnya tidak percaya juga akan peristiwa kebangkitan dan menjadi percaya dan berbagi ceritera dengan yang lain, ceriteranya di tolak. Akhirnya Yesus yang turun tangan menyatakan Diri-Nya yang bangkit dari kematian. Ia pun mencela kedegilan hati mereka.
Dari dulu hingga hari ini. Dan Tidak tahu sampai kapan kedegilan hati manusia seperti itu. Ditambah lagi dengan berbagai pemutarbalikan fakta hingga hari ini. Jangankan bicara Yesus yang bangkit. Yesus yang dittangkap dan disalibkan pun diputarbalikan. Kedegilan tetap akan menguasai hati orang. Hingga suatu saat mereka mengalami Tuhan alias Tuhan datang menyatakan Diri dengan cara-Nya.
Apa itu kedegilan? Kedegilan adalah kekerasan hati dalam pendirianya terhadap suatu hal . berarti dalam hal ini tidak mau percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit. Mereka tidak mau percaya sekalipun dengan memberikan fakta-fakta. Jangan heran kesaksian tentang Yesus yang bangkit tetap akan ditolak oleh banyak orang.
Sekalipun demikian kita khususnya umat yang percaya kepadanya sangat meyakini bahwa Yesus itu bangkit. Ia bangkit karena Ia Tuhan. Ia bangkit membuktikan ia berkuasa atas maut. Ia bangkit memberikan pengharapan yang pasti dalam hal Kebenaran, keselamatan dan kehidupan kekal .