Nats;( Kej. 4:17-26)
Penulis: Paran Sakiu
Setiap generasi setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, tindakan kriminal yang berujung kematian ternyata terus berlanjut. Sebagai contoh setelah Kain adalah Lamekh dan orang yang menjadi lawannya. Baik Lamekh maupun lawannya sama-sama pelaku kriminal (ay.23). Perhatikan dengan baik bagaimana lawan Lamekh yang memulai lebih dulu. Lawannya lebih muda dan lebih agresif dibuktikan dengan melukai dan memukul lamekh. Lamekh tidak diam apalagi mengalah dan melarikan diri. Lamekh melakukan pembalasan dengan membunuh lawannya tersebut. Lamekh begitu bangga dengan memamerkan tindakan kriminalnya kepada kedua istrinya. Dan membentengi untuk tidak dikenai sanksi (ay. 24).
Apa yang terjadi ribuan tahun yang lalu terus berlanjut hingga hari ini. Terjadi diberbagai belahan dunia. Termasuk di negara kita. Bahkan menjadi tontonan yang disajikan kepada masyarakat luas. Dari orang lain tidak tahu menjadi tahu mulai dari motif, pelaku dan korban hingga tingkat kesadisannya. Bahkan di usia remaja sudah melakukan tindakan kriminal dengan melakukan tauran dan membegal orang. Herannya lagi tindakan Kriminal hingga berujung kepada kematian dikupas tuntas. Dijadikan menu sehari-hari dan masyarakat tidak hanya melihatnya biasa saja melainkan meniru dan berdampak kepada ketakutan untuk berada diluar rumah. Belum lagi tindakan kriminal ini semakin meningkat saja.
Pertanyaan yang muncul apakah tindakan kriminal sudah menjadi bagian dalam kehidupan? Jawabnya iya karena kejatuhan manusia dalam dosa. Pertanyaannya berikutnya dimana posisi Tuhan atas tindakan kriminal? Apakah Tuhan diam dan tidak berdaya? Tuhan mengetahui setiap peristiwa dari setiap tindakan kriminal. Tuhan tetap bertindak dan menjadi pengendali. Buktinya diantara orang jahat (pelaku kriminal) pasti ada muncul orang yang mencari Tuhan yang menjauhi tindakan kriminal (ay. 26). Perhatikan kalimat:” waktu itulah orang memanggil nama TUHAN”. Orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan pasti jauh dari tindakan kriminal apalagi melakukan pembunuhan. Inilah bentuk adanya campur tangan Tuhan sebagai pengendali atas tindakan kriminal.