nats:(Amsal 10:16)
Sejak zaman dahulu orang bekerja menginginkan ada hasil yang maksimal. Seorang petani penghasilannya ada yang sistem harian. Ada yang bulanan. Petani karet bekerja hari ini dapat hasil hari ini juga kecuali tidak langsung dijual. Petani padi tiga empat bulan kemudian baru ketahuan ada hasil atau tidak tergantung dengan hama dan perubahan iklim. Jika semua berjalan baik maka hasilnya juga sesuai yang diharapkan. Seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan, penghasilan yang didapat ada yang mingguan. Ada juga yang diakhiri bulan. Penghasilan yang didapatkan dinikmati oleh diri sendiri atau oleh keluarga.
Ada orang yang bekerja dengan penghasilan yang cukup bagus. Dalam tempo yang tidak begitu lama sudah sejahtera. Penghasilan yang didapatkan diatur sedemikian rupa. Penghasilan yang tidak banyak itu yang bikin pusing. Bukan tidak rajin bekerja. Bukan tidak sungguh-sungguh. Masalahnya tempat bekerja tidak memiliki visi/misi yang jelas. Ada kemungkinan perusahaannya tempat bekerja hanya mengejar untung tanpa memikirkan kesejahteraan karyawan.
Pekerjaan tanpa penghasilan bukan pekerjaan yang baik. Penghasilan yang baik belum tentu menunjukkan pekerjaannya baik. Semua bermuara kepada sejauh mana cara mendapatkan penghasilan itu yang paling penting. Kitab amsal mengingatkan bahwa penghasilan yang baik dan benar itu jauh lebih penting. Tidak berdasarkan jumlahnya yang besar.
Tidak sedikit orang bekerja tidak dengan sungguh-sungguh. Lebih cenderung malas.asal-asalan tetapi menginginkan bayaran yang wajar. Di lain sisi ada orang bekerja dan mendapatkan hasil dengan cara yang tidak benar dengan mencuri, mengelabui orang. Hasilnya juga bukan dalam jumlah yang kecil. Manusia mungkin tidak tahu. Yakinlah sekali waktu tidak akan membawa kebahagiaan baik bagi diri maupun bagi keluarganya dirubah.