Nats: Rut 2:1-23
Tidak semua pemberi kerja itu baik. Ia merasa diri adalah pemilik. Ia main perintah. Hanya mau hasil tanpa mau bersentuhan dengan pegawainya. Ia hanya mau senang sendiri tanpa mau menyenangkan pegawainya. Ia tidak mau tahu pegawainya berhati baik atau tidak. Baginya yang terpenting semua dapat berjalan sesuai dengan keinginannya. Pemberi kerja yang demikian sebaiknya belajar dengan Boas.
Boas adalah pemberi kerja kepada banyak orang. Ia adalah sosok pemberi kerja yang berhati baik. Kebaikan hatinya dapat ditelusuri dari kedekatannya dengan para pekerjanya( pegawainya). Ia mendatangi pekerjanya (ay. 4). Berkomunikasi dengan mereka (ay. 5-7). Makan bersama (ay. 14). Mengingatkan para pengerjanya untuk berperilaku baik dan melakukan perbuatan baik (ay. 15-16).
Pemberi kerja yang berhati baik akan selalu dekat dengan para pekerjanya. Ia tidak berbagi jarak sehingga disegani dan ditakuti. Ia akan dikenali dan disukai. Ia akan dicari bukan dijauhi. Ia akan membangun komunikasi sehingga apa yang menjadi keinginan hatinya ditangkap secara baik oleh para pekerjanya. Ia tidak akan segan makan bersama mungkin satu meja atau satu ruangan dengan pekerjanya. Bahkan ia akan mengarahkan pekerjanya utk menghindari perilaku buruk. Menanamkan untuk berbuat baik kepada pekerjanya. Bukan sebaliknya.
Pemberi kerja yang tidak berhati baik akan berbanding terbalik dari apa yang dijelaskan tadi. Bukan rahasia umum lagi. Ia adalah bos. Tidak boleh bersentuhan dengan para pekerja yang kelasnya sangat jauh berbeda. Mereka kuatir nantinya para pekerja menjadi tidak tahu diri. Bahasa pasarnya “ ngelunjak”. Menjaga jarak sangat penting demi reputasi dan harga diri. Itulah ciri dari pemberi kerja yang berkelas di mata dunia tetapi sesungguhnya rendah dimata Tuhan.
Khusus bagi pemberi kerja yang sudah menyatakan diri sebagai pengikut Yesus Kristus sebaiknya meniru Boas. Dengan merendahkan hati terjun ke lapangan. Dekat dengan para pekerja-pegawai. Mengingatkan mereka untuk berperilaku baik dan terus menanamkan nilai-nilai kebaikan . Dengan cara yang demikian akan berdampak kepada hasil yang akan jauh lebih baik. Anda akan dicari dan dicintai. Bukan dimaki, disumpahi, didemo bahkan dibawa ke ranah hukum. Jadilah pemberi kerja yang berhati baik, amin.