Nats: Keluaran 20:1-11
Sepuluh perintah Allah mengatur hubungan Manusia dengan Allah. Mengatur hubungan manusia dengan sesama termasuk dengan dirinya sendiri. Mengatur hubungannya dengan hewan dan alam. Sepuluh perintah Allah yang mengatur segala tatanan kehidupan ini hendaknya menjadi perhatian setiap orang beriman kepada Allah. Secara khusus yang ada kaitannya dengan bekerja.
Bekerja adalah wajib hukumnya untuk kita lakukan. Siapapun dia baik laki-laki atau perempuan. Selagi berbadan sehat dan kuat harus bekerja. Tentu saja bukan untuk anak-anak. Ini adalah lingkup orang dewasa. Ia harus bergiat dan meningkatkan kapasitasnya untuk bekerja. Jika sudah bekerja. Teruslah bekerja karena memang demikian adanya. Bagi yang baru mencari bekerja, carilah pekerjaan. Sebarkanlah lamaran pekerjaan. Soal ditolak hal itu sudah biasa. Sedangkan yang sudah bekerja, berusahalah untuk bertahan sekalipun ada banyak tantangan dan kesulitan. Demikian juga yang sudah dipensiunkan. Jangan senang dirumah. Carilah peluang yang penting dapat bekerja.
Sebuah keniscayaan bagi siapa saja untuk terus bekerja terutama bekerja diranah yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Nyatanya tidaklah demikian. Tidak sedikit yang melakukan pekerjaan itu. Orang beriman sebaiknya menghindar dan berhentilah melakukan pekerjaan sekalipun menghasilkan uang yang besar dan jabatan yang baik. Berhentilah mengharuskan karyawan bekerja tanpa ada jedah sekalipun. Ia beristirahat bahkan jalan-jalan sedangkan karyawannya babak belur di tempat pekerjaan. Apa itu? bekerja yang menyingkirkan Allah dari tahtanya (ay.4). Bekerja dengan lupa waktu untuk menghadap Allah dan memulihkan tenaga dan pemikiran untuk diri dan sesama (ay. 8-11).
Usahakanlah bekerja dimana Allah tidak disingkirkan dari tahta-Nya. Bekerja yang memuliakan Allah. Dengan hasil pekerjaan yang bermanfaat untuk kepentingan orang banyak. Dengan ada waktu cuti atau diberikan izin tidak bekerja saat diperhadapkan dengan duka dan kepentingan keluarga yang mendesak. Bekerja yang menjadikan seseorang menikmati pekerjaannya dengan sukacita. Bekerja yang istirahatnya untuk menghadap Tuhan.
Bukanlah hal yang mudah untuk langsung berhenti dan menghindar. Apalagi seseorang itu statusnya sebagai karyawan. Lagi membutuhkan pekerjaan demi mendapatkan penghasilan. Intinya yang penting bekerja. Tunggu dulu. Jangan membenarkan diri dengan alasan yang demikian. Harus berani bayar harga karena Allah akan memperdulikan mereka yang mengutamakan-Nya. Bagaimana dengan mereka yang sudah jadi big bos. Belajarlah untuk taat. Tuhan senang jika mau berkorban demi belajar taat kepada-Nya.