Nats: 1 Samuel 10:17-27
Bangsa Israel adalah bangsa yang awal berdirinya tidak dipimpin oleh seorang pemimpin seperti bangsa-bangsa disekitarnya yang memiliki kekuasaan penuh di tangan satu orang juga menguasai seluruh rakyatnya serta mendapatkan fasilitas lengkap dari rakyatnya. Bangsa Israel langsung dipimpin Tuhan melalui seorang Hakim yang dipilih Tuhan.
Seiring perjalanan waktu, bangsa Israel menghendaki pemimpin baru seperti bangsa disekitarnya. Mereka menolak kepemimpinan Tuhan dengan sistem yang Tuhan sudah buat. Terjadilah pemilihan pemimpin yaitu dengan terpilihnya Saul. Saul yang awalnya menolak dengan bersembunyi harus menerima kepemipinan tersebut (ay.22).
Pemimpin baru dengan sistem baru menandai perjalanan bangsa Israel. Mereka menerima dengan sorak – sorai (ay.24). Dengan memberikan dukungan kepada pemimpin yang mereka sudah pilih berupa pemenuhan hak-hak dari pemimpin (ay.25). Jadi antara kewajiban dengan hak harus sejalan. Namun pada kenyataannya ada juga yang tidak mendukung kepempinan saul (ay.27). Mereka ini disebutkan sebagai orang-orang dursila.
Tidak jauh berbeda dengan bangsa Israel, bangsa kita juga saat ini sedang mencari seorang pemimpin baru yang akan menentukan seperti apa dan bagaimana perjalanan bangsa ini. Bentuk kesamaannya adalah kita punya hak suara. Mari kita gunakan hak suara kita pada tanggal 9 Juli 2014
Untuk mencari salah satu dari dua calon yang disodorkan. Penggunaan hak pilih hendaknya bukan karena faktor dibayar, bukan juga faktor karena fanatisme buta. Bukan juga karena dipengaruhi oleh orang-orang tertentu yang begitu mengagumi salah satu dari kedua calon tersebut. Tetapi penggunaan hak pilih berdasarkan akal sehat selaku anak bangsa yang cerdas .
Mencari seorang pemimpin dari dua calon yang disodorkan bukan perkara mudah. Hal ini dipengaruhi oleh system yang bekerja mulai di TPS, KPU kelurahan sampai tingkat pusat. Apabila sistem tidak bekerja dengan baik maka jangan berharap banyak untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas. Yang ada adalah pemimpin yang memikirkan kelompoknya, pemimpin yang tirani, pemimpin yang otoriter. Semoga itu tidak terjadi.